Ambalan Moh.Hatta

Ambalan Moh.Hatta

Selasa, 05 Juli 2011

Logo International Seminar 2011

Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Pencana, Marsdya TNI Eris Herryanto, M.A memimpin langsung rapat persiapan pelaksanaan International Seminar On Environment Education & Biodiversity yang akan berlangsung tanggal 4-7 Juni 2011 mendatang.
Sesuai laporan dari kantor kepramukaan Asia Pasifik bahwa peserta yang telah memastikan ikut serta adalah dari Nigeria, Kamerun, England, APR dan Bhutan pada kegiatan yang akan dilaksanakan di Kompleks Pusdiklatnas, TRW, Cibubur, Jakarta. Sementara itu peserta lain masih menunggu kepastian keikutsertaannya termasuk dari negara-negara ASEAN yang tidak pernah absem dalam kegiatan yang diselenggarakan di Indonesia.
Untuk peserta dalam negeri yang telah memastikan ikut adalah dari Kwarda Gerakan Pramuka Riau, Maluku Utara, Aceh, Kaltim, Jawa Tengah dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi.
Sangat disayangkan sekali ujar Kak Eris demikian sapaan akrabnya, pada kesempatan yang baik ini tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Gerakan Pramuka untuk menambah pengalamannya. Oleh karena itu Kak Eris menghimbau kepada kwartir daerah untuk segera mendaftar dan kepada panitia untuk terus melakukan koordinasi kepada kwarda yang belum memastikan keikutsertaannya pada kegiatan internasional ini.
Perlu disampaikan pembicara dalam seminar itu berasal dari luar maupun dalam negeri meliput: Conceptual Input and Basic reference (Conference Resolution and APR Plan) By Abdullah Rasheed – WOSM; Biodiversity and Conservation by Jatna Supriatna, Ph.D; Youth and Climate Change by Amanda Katili, Ph.D; Environment Education in Scouting by Lucy Mace – WOSM, dan Environment Partnership by Farouk Bouraoui- WOSM.
Seminar akan dibuka pada hari Sabtu pagi, 4 Juni 2011 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan sehari sebelumnya para peserta sudah diharapkan dating karena sudah ada acara pendahuluan.  Redaksi KN.

International Seminar on Environment Education and Biodiversity

Int'l Seminar 2011
Int'l Seminar Juni 2011
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bekerjasama dengan WOSM/APR akan menyelenggarakan kegiatan “International Seminar on Environment Education and Biodiversity” pada tanggal 4-7 Juni 2011, bertempat di TRW Komplek Pusdiklatnas, Cibubur, Jakarta Timur.
Kegiatan ini akan diikuti oleh peserta utusan kepramukaan/kepanduan se- Asia Pasifik dengan pembicara dari dalam dan luar negeri. Workshop secara umum bertujuan untuk mendukung masing-masing organisasi kepramukaan dalam penyampaian program pendidikan lingkungan dengan berdasarkan pengalaman dan penerapan proyek-proyek keragaman hayati.
Mengingat kegiatan ini sangat penting bagi Gerakan Pramuka, maka kami mengharap kepada Kwartir Daerah  untuk mengirimkan 1 (satu) orang peserta dari Kwarda dengan persyaratan sebagai berikut:
  1. Dapat berbahasa Inggris aktif.
  2. Membawa rekomendasi dari Kwartirnya.
  3. Diutamakan Pengurus Kwartir, Andalan, yang menangani kegiatan pengabdian masyarakat/Pramuka Peduli di Kwartir.
  4. Kwarnas akan membantu biaya transportasi kelas ekonomi untuk 1 (satu) kali perjalanan.
  5. Membayar fee sebesar Rp. 500.000,- (akomodasi, konsumsi dan kit peserta).
  6. Pendaftaran paling lambat tanggal 15 April 2011, melalui Kwarnas Gerakan Pramuka. , dengan mengirimkan formulir pendaftaran (terlampir)
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kak Adyatma HP. 08161177115 atau Kak Septembri Yanti HP. 08129650663
Informasi : Humas Kwarnas Gerakan Pramuka

Kwarnas Mendapat Kunjungan Dari Pramuka Slovenia

Namanya Gregor Robic, Pembina Pramuka dari Gugusdepan Pokljuski Rod Gorje di Slovenia mengajak peserta didiknya sebanyak 10 orang berkunjung ke Indonesia dengan uang hasil tabungan mereka sendiri. Berangkat ke Indonesia untuk melihat dari dekat proses pembinaan Gerakan Pramuka yang mereka anggap sudah maju dan proses pendidikannya sudah matang. Selama 10 hari, tanggal 15-25 Februari 2011, mereka berhasil melihat secara dekat proses pendidikan Gerakan Pramuka.
Slovenia merupakan pecahan dari Negara Yugoslavia yang berpenduduk 2 juta orang yang mayoritas penduduknya adalah pegawai negeri, swasta, pedagang, guru dan para medis. Slovenia mempunyai anggota kepanduan sebanyak 8000 orang, dan pada tahun 2017 nanti Slovenia akan menjadi tuan rumah Konferensi Kepramukaan Sedunia.
Gregor yang menggagas kunjungan ke Indonesia, yang sebelumnya mengirim surat kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk memohon bantuan pendampingan selama berada di Indonesia.
Hari pertama Pramuka Slovenia diterima oleh Kak Dr. Irid F. Agoes, M.A Waka Kwarnas Bidang Internasional di kediamannya, dan kemudian berkunjung ke Gugusdepan SMPN 147 Jakarta Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat yang disambut dengan tarian khas Jawa Barat dan angklung. Selama di Jawa Barat, mereka berkesempatan melakukan aksi penanaman pohon di Taman Pramuka yang diselenggarakan Gugusdepan yang berpangkalan di SMP N 124 Jawa Barat, serta berkunjung ke objek wisata Tangkuban Perahu, serta ke Banten meninjau Objek Wisata Anyer.
Walaupun kunjungan itu sangat melelahkan, terlihat dari raut wajah mereka terpancar keceriaan dan kepuasan tersendiri akan indahnya objek wisata dan yang terutama melihat secara langsung proses pendidikan kepramukaan di Indonesia.
Selama di Jakarta, selain berkunjung ke objek wisata dan gugusdepan di wilayah DKI Jakarta, mereka juga diterima oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. di kantor Kwarnas Gerakan Pramuka pada tanggal 22 Februari 2011, dalam pertemuan itu hadir pula pimpinan Kwarnas antara lain Kak Amoroso Katamsi, Kak Irid F. Agoes dan Kak Ramli Sairin.
Pertemuan untuk berbagi pengalaman itu sangat menyenangkan bagi mereka, mereka memperkenalkan diri dan menerangkan bahwa yang mereka ikutsertakan ini adalah peserta didik yang dalam satu Gugusdepan untuk menunjukkan masing-masing permainan Pramuka. Selain itu mereka juga berkunjung ke Pusdiklatnas untuk melihat pelatihan yang ada Pusdiklatnas, kebetulan saat itu ada kegiatan Kursus Mahir Tingkat Dasar dan Kursus Mahir Tingkat Lanjutan.
Selama berada di Indonesi mereka tak canggung-canggung membaur dengan Pramuka Indonesia, bahkan kadang memisahkan diri dari kelompoknya untuk ikut bergabung dengan kelompok lain guna ikut praktek bermain.
“Kami sangat terkesan akan perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia, dan dari kunjungan ini tentu banyak sekali pengalaman yang sangat berharga untuk kami lakukan di negara kami, Slovenia, tak kalah pentingnya Alam Indonesia begitu menakjubkan bagi kami termasuk makanan-makanan tradisional, masakan khas daerah yang disajikan setiap kali berkunjung saya mencoba makan ini mengesankan sekali, “ ujar Gregor Robic.
Sejuta kenangan dan sejuta harapan untuk membangun kepramukaan di negara kami Slovenia, guman Gregor Robic, seorang Pembina Pramuka yang patut untuk diteladani serta contoh bagi Pembina Pramuka di Indonesia untuk melakukan hal serupa setidaknya kunjungan tingkat propinsi. Wk. Ilham Ahmad

Pramuka Langsa Akan Ikut Jambore Dunia di Swedia

Empat anggota Pramuka dari Kwarcab Kota Langsa, Imansyah S Manaf (SMAN 1), RR Sita Prameswari (SMAN 1), Martunis (MUQ), dan Nurul Fazilah (SMAN 3) akan mengikuti kegiatan perkemahan sedunia pada pertengahan tahun 2011 mendatang di Swedia.
Ketua Bidang Perencanaan Kwarcab Kota Langsa, H Syamsuar MA mengatakan, saat ini tim yang dibentuk Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Aceh sedang melakukan penilaian dan verifikasi Kwarda Cabang (Kwarcab) Kota Langsa.
“Penilaian ini dilakukan untuk menilai program kerja tahunan Kwarda Aceh sehingga mereka yang telah bekerja optimal untuk memajukan Gerakan Pramuka di daerahnya akan diberikan penghargaan,” ujarnya.
Selama tahun 2010, banyak kegiatan yang telah dilaksanakan Kwarcab Kota Langsa, termasuk pembinaan terhadap peserta didik yang melahirkan berbagai kemajuan. Salah satunya terpilihnya tiga orang Anggota Gerakan Pramuka dari Kwarcab Kota Langsa untuk mengikuti kegiatan Jambore Dunia pada akhir Juli 2011 mendatang di Swedia.
Dia mengharapkan Kwarcab Kota Langsa dapat terpilih kembali menjadi Kwarcab tergiat di Aceh, karena dua tahun lalu Kota langsa terpilih menjadi yang terbaik, sementara pada tahun 2009 Kota Langsa turun satu tingkat. Sehingga diupayakan agar penilaian tahun 2010 Kota Langsa dapat kembali menjadi Kwarcab tergiat di Aceh. Wk. redaksi, sumber: www.serambinews.com (md)

Pramuka di AS Beri Lencana untuk Keahlian Robot

Pramuka di Amerika Serikat (AS) akan merilis lencana untuk keahlian membuat robot. Lencana itu bertujuan mempromosikan bidang sains, teknologi, engineering dan matematika (STEM).
Dilansir Fox News dan dikutip detikINET, Senin (11/4/2011), saat ini, ada lebih dari 120 lencana ditawarkan Pramuka AS, mulai dari keahlian memanah hingga bertahan hidup di pegunungan.
Pramuka AS tampaknya terus berupaya mengikuti perkembangan zaman. ya, keahlian seorang Pramuka modern kini tak hanya di bidang tali temali, baris berbaris atau mendirikan tenda tetapi merambah ke bidang yang dinamakan STEM tersebut.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Pramuka AS juga menyediakan lencana untuk keahlian bermain game.
“Abad lalu, berkemah menjadi keterampilan bertahan hidup yang sangat penting di organisasi kepramukaan. Namun zaman terus berkembang. Kami melihat STEM kini menjadi bagian keterampilan yang penting di abad ini,” kata juru bicara Pramuka AS Matt Myers.
“Kami harus berusaha agar bisa tetap relevan dengan apa yang dibutuhkan anak-anak Pramuka zaman sekarang untuk dipelajari,” tambahnya.
Anggota Pramuka yang berhak mendapatkan lencana keahlian robotik harus menyelesaikan tugas merancang dan membangun sebuah robot serta mempelajari pemrograman, teknologi gerak dan sensor pada robot.
Humas Kwarnas

Menteri Gusti Buka Seminar Lingkungan Pramuka Asia Pasifik 1 Comment 05 Juni 2011

Pramuka Pandega Menyatakan Janji Pramuka
Menteri Negara Lingkungan Hidup Prof Dr Gusti Muhammad Hatta hari ini (4/6) membuka International Seminar on Environment Education and Biodiversity yang diikuti 60 anggota pramuka dari 12 negara di Pusdiklatnas Gerakan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur.
Pemerintah Indonesia, kata Gusti, menyambut baik kerjasama antar-pramuka se Asia Pasifik. “Kementrian Lingkungan Hidup akan membantu Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia yang selama ini telah menerapkan pendidikan lingkungan bagi anggotanya,” katanya. Gusti akan mengutus salah satu deputi menteri bertemu dengan Kwartir Nasional untuk membahas program yang dapat dijalankan bersama-sama.
Pembukaan seminar dihadiri Direktur Regional Asia Pasifik Biro Pramuka Sedunia Abdullah Rasheed dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Prof.Dr.dr. Azrul Azwar. Nara sumber seminar yang berlangsung 4-7 Juni 2011 antara lain Abdullah Rasheed dengan materi Conceptual Input and Basic Reference.
Lalu Jatna Supriatna (Universitas Indonesia) membawakan materi Biodiversity and Conservation, Amanda Katili (Manajer The Climate Project Indonesia) dengan materi Youth and Climate Change, Lucy Mace (World Organization Scout Movement/WOSM) membawakan World Scout Environment Program and Badge dan Farouk Bouraoui (WOSM) dengan materi Environment Partnership.
Menurut Gusti Muhammad, lingkungan hidup menjadi isu global sehingga pemecahannya harus dilakukan antar-negara. Dalam hal pemanasan global dan perubahan iklim misalnya, telah ada konvensi dan perjanjian internasional.
Tahun 2007, Pulau Bali, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim. “Solusi mengatasi masalah lingkungan ini tidak bisa lagi dengan business as usual, harus buat terobosan,” kata Gusti Muhammad.
Scouts Movement merupakan organisasi pendidikan bagi anak-anak hingga remaja yang tersebar di seluruh dunia. Bapak Pandu Sedunia Lord Baden Powell menjelaskan kepramukaan merupakan kegiatan di alam terbuka, bukan di dalam kelas. Baden Powell selalu mengajak pramuka mendekatkan diri ke alam dan menyayangi hewan.
Cinta alam atau lingkungan merupakan salah satu darma atau janji anggota pramuka. Perilaku ini menjadi rujukan di dalam syarat kecakapan umum dan kecakapan khusus.
“Perilaku yang ramah lingkungan dari generasi muda jadi modal berharga suatu negara,” kata Gusti Muhammad. Dia senang Gerakan Pramuka telah menerapkan pendidikan lingkungan kepada pramuka siaga, penggalang, penegak dan pandega.
Oleh karena itu Menteri Lingkungan Hidup mengajak semua pihak  termasuk dunia usaha membantu program Gerakan Pramuka baik di pusat dan daerah. Redaksi kn, Untung Widyanto,

Monumen Pramuka Sedunia Bakal Dibangun di Lebak Harjo

Malang - Harijadi berjalan perlahan mendekati prasasti Community Development Camp (Comdeca) di Desa Lebak Harjo, Kabupaten Malang. Pada bagian atas prasasti terdapat patung empat pramuka penegak dan pandega memegang tiang bendera. “Pramuka membuka keterpencilan desa kami,” kata Harijadi, 79 tahun, warga Lebak Harjo, 65 kilometer selatan Kota Malang.
Dengan berseragam pramuka, Sabtu (18/6), Harijadi ikut berfoto bersama dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar di depan prasasti. Azrul yang ditemani pimpinan Kwarnas memang mengunjungi daerah ini untuk memantau persiapan Lebak Harjo sebagai Desa Pramuka dan rencana membangun Monumen Pramuka Sedunia. Azrul berharap monumen yang merupakan usulan Kwartir Daerah Jawa Timur itu dapat diresmikan tahun depan pada perayaan 100 tahun kepramukaan masuk ke Indonesia.
Dalam sejarah pramuka, Brownsea Island menjadi monumen atau tonggak karena merupakan lokasi diselenggarakannya perkemahan pramuka pertama kali pada 1907.  Perkemahan di pulau yang terletak di selatan Inggris dan dipimpin Lord Baden Powell ini membidani kelahiran kepramukaan atau scouting.
Apa arti penting Lebak Harjo yang terletak di pesisir selatan Kabupaten Malang ? “Wilayah ini menjadi wahana kegiatan pramuka yang manfaatnya dirasakan langsung masyarakat,” kata Azrul Azwar. Pada 18 Juni sampai 29 Juli 1978, desa ini menjadi lokasi Perkemahan Wirakarya Nasional dan Perkemahan Wirakarya Asia yang pertama (1 st Asia Pasific Community Service Camp).
Perkemahan Wirakarya merupakan kegiatan bakti kepada masyarakat oleh penegak (usia 16-20 tahun) dan pandega (21-26). Kegiatan bakti ini diinspirasi oleh pidato Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada World Scout Conference ke-23 tahun 1971 di Tokyo, Jepang. Pidato Sultan HB IX yang ketika itu menjabat Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini, mendapat sambutan luas dan dianggap sebagai pembaruan dalam kegiatan kepramukaan di dunia.
Presiden Soeharto membuka perkemahan ini dan menandatangani prasasti bertuliskan: “Di sini kau berbakti, di sini kau mengabdi, di sini kau bina perdamaian dunia.” Ribuan pramuka dari dalam dan luar negeri membangun jalan tembus Lebak Harjo ke pantai Licin, jembatan Belly, masjid, gereja, los pasar desa, Puskesmas dan melakukan kegiatan pemberantasan buta huruf.
Pada 26 Juli hingga 8 Agustus 1993, Lebak Harjo menjadi lokasi Community Development Camp. Pramuka utusan dari seluruh dunia membangun jalan tembus Lebak Harjo ke Lebakroto (ibu kota kecamatan Ampelgading dan tempat pelelangan ikan. Mereka juga mengeraskan jalan Lebakharjo-Licin, renovasi masjid dan gereja serta bakti non-fisik.
Kwartir Nasional pada 1989 mengikutsertakan Lebak Harjo dalam ajang World Scout Competition on Habitat mewakili Indonesia dan meraih juara kedua. Lebak Harjo memang sengaja dipilih menjadi lokasi bakti masyarakat pramuka. “Karena daerahnya terpencil dan warga sulit menjual hasil buminya,” kata Haryadi, mantan Ketua Sangga Kerja Perkemahan Wirakarya Asia yang pertama tahun 1978. Dewan Kerja Daerah Jawa Timur dimana Haryadi menjadi ketuanya, lantas mengusulkan Lebak Harjo sebagai tuan rumah pada kwarda dan kwartir nasional.
“Berkat bakti pramuka, warga cepat menjual hasil bumi ke luar desa,” kata Kepala Desa Lebak Harjo Sumarno. Menanam kopi, durian dan hasil bumi lain menjadi matapencaharian warga. Jaringan listik juga disalurkan ke desa ini.
Harijadi masih ingat jalan utama di Lebak Harjo lebarnya hanya 1,5 meter. Butuh waktu 4 jam berjalan kaki menuju jalan raya. Para peserta perkemahan kemudian membangun jalan yang dapat dilewati kendaraan roda dari dua arah.
Menurut Sumarno, pihaknya masih menjaga bangunan dan barang peninggalan pramuka dari seluruh dunia. Mulai dari gedung sekretariat panitia, rumah peristirahat Presiden Soeharto hingga prasasti. Dia menyiapkan lahan untuk digunakan sebagai Monumen Pramuka Sedunia.
Sejumlah spanduk menyambut kehadiran pimpinan kwartir nasional dan kwartir daerah Jawa Timur di Lebak Harjo. Salah satu spanduk bertuliskan: “Masyarakat Lebak Harjo dulu, kini dan sampai kapanpun tetap berjiwa membangun Desa Pramuka.”  (Untung W.)
sumber: http://www.tempointeraktif.com