Ambalan Moh.Hatta

Ambalan Moh.Hatta

Sabtu, 16 April 2011

Pramuka Penegak

Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun.

Tingkatan dalam Pramuka Penegak

Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
  • Penegak bantara
  • Penegak laksana
dimana tingkatan tersebut penegak laksana ialah tingkatan tertinggi dalam Golongan Penegak.

Satuan

Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Ambalan dipimpin oleh seorang Ketua yang disebut Pradana, seorang sekretaris yang disebut Kerani, seorang Bendahara, dan seorang Pemangku Adat. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan karakter ambalan tersebut. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah "Pandawa" (Ambalan Putra) dan "Srikandi" (Ambalan Putri).

Kode Kehormatan

Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral (Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
Trisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik IndonesiaMengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:
DASA DHARMA
  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
  3. Patriot yang sopan dan ksatria
  4. patuh dan suka bermusyawarah
  5. rela menolong dan tabah
  6. Rajin, trampil dan gembira
  7. Hemat cermat dan bersahaja
  8. Disiplin, berani dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

    Kegiatan-kegiatan Penegak

    Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak:
  11. Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)
  12. Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana
  13. Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
  14. Raimuna (Rover Moot)
  15. Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
  16. Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)

 

 

Kamis, 14 April 2011

Sumsel Siap Gelar Jambore Nasional Pramuka

Kakwarnas di Sumsel
Kakwarnas di Sumsel
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H menilai Sumatera Selatan sudah sangat siap sebagai penyelenggara Jambore Nasional (Jamnas) yang akan digelar tanggal 2-9 Juli 2011 mendatang.
Jamnas yang akan digelar di kawasan Agrowisata Danau Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akan diikuti oleh sekitar 20 ribu anggota Gerakan Pramuka dari berbagai Provinsi di Indonesia dan perwakilan negara-negara Asia Tenggara.
Kak Azrul Azwar kepada wartawan usai rapat koordinasi di Auditorium Pemprov Sumsel, (4/1) mengatakan, pelaksanaan Jamnas Pramuka di luar Pulau Jawa ini baru dua kali digelar. Pertama di Bumi Perkemahan Sibolangit Sumatera Utara pada tahun 1977, dan yang kedua ini insya-Allah akan diselenggarakan di Sumatera Selatan.
“Saya melihat dari semua paparan kesiapan, Sumsel jauh lebih siap dibandingkan Jambore Nasional yang pernah digelar. Karena saat ini perencanaanya sudah dilakukan jauh-jauh hari dengan pembagian tugas masing-masing sudah terinci dengan baik,” katanya.
Kendati baru bulan Juli nanti pertemuan akbar Pramuka Penggalang ini digelar, akan tetapi secara infrastruktur dan fasilitas di bumi perkemahan sudah selesai lebih awal, yakni April sehingga kawasan Bumi Perkemahan Teluk Gelam bisa dilakukan simulasi Jambore.
Selanjutnya Bumi Perkemahan Teluk Gelam diharapkan bisa menjadi pusat pendidikan Pramuka di Sumsel dan sekitarnya.
“Saya berharap Gugus Depan Pramuka di sekolah-sekolah sudah harus aktif lagi sehingga dapat mengoptimalkan bumi perkemahan dan bisa membentuk instruktur andalan,” kata Azrul.
Sementara itu Asisten III Setda Provinsi Sumsel, dr. Aidit Aziz mengatakan, Pemprov Sumsel sangat serius dengan Jamnas ini karena pemerintah membackup kegiatan dengan dana sebesar 14 miliar untuk persiapan pembangunan infrastruktur. Pasalnya, momentum Jamnas Pramuka yang diikuti 33 Provinsi di Indonesia dan utusan pramuka dari negara Asia Tenggara yang notabene juga adalah negara peserta SEA Games XXVI.
“Dalam tahun 2011 ini, Sumsel sangat padat dan ramai dengan kegiatan skala nasional dan internasional karena pada November digelar pembukaan SEA Games yang diresmikan oleh Presiden SBY. Jadi Pak SBY datang ke Sumsel dalam satu tahun ini bisa dua kali bahkan lebih,” katanya.
Wk. redaksi, sumber: Sriwijaya Post

Pranala

Pranala ke berbagai situs web Pramuka

Kwartir Daerah Pramuka

Internasional

Puslitbangnas

Umum

Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda sebagai tunas bangsa agar menjadi generasi yang baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik.
Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan nonformal, melengkapi pendidikan keluarga dan pendidikan sekolah dalam melaksanakan tugasnnya memerlukan Pusat Peneitian dan Pengembangan yang hasilnya dapat dijadikan dasar bagi penyususnan kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaan pendidikan dan pengembangan sumberdaya Gerakan Pramuka.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka merupakan wadah kajian terhadap pelaksanaan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan kwartir untuk memnghasilkan suatu rekomendasi yang berguna bagi pengembangan kualitas Gerakan Pramuka.

Maksud dan Tujuan

  1. Maksud
    Memberikan pedoman dalam pengelolaan program penelitiam dan pengembangan dalam Gerakan Pramuka
  2. Tujuan
    1. Terwujudnya pemahaman pengelolaan program penelitian dan pengembangan di Gerakan Pramuka
    2. Terwujudnya pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam Gerakan Pramuka yang hasilnya dapat menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan Kwartir dalam pelaksanaan pendidikan dan pengembangan sumberdaya Gerakan Pramuka.

Pengertian, Tugas Pokok dan Fungsi

  1. Pengertian
    • Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka merupakan satuan pelaksana dari kwartir yang berfungsi dalam pelaksanaan program penelitian dan pengembangan kepramukaan serta sumberdaya Gerakan Pramuka
    • Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang terencana untuk mendapatkan data dan informasi lengkap, akurat dan obyektif sebagai bahan pemecahan masalah untuk mendapatkan kesimpulan dan tindaklanjutnya.
    • Pengembangan adalah kegiatan lanjutan yang terencana didasarkan atas hasil penelitian untuk mendapatkan manfaat yang lebih berarti.
  2. Tugas Pokok
    • Menjabarkan program kwartir di bidang penelitian dan pengembangan kepramukaan
    • Mengidentifikasi program yang perlu untuk dilakukan penelitian dan pengembangan
    • Menyusun program penelitian dan pengembangan kepramukaan
    • Melaksanakan program penelitian dan pengembangan untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kebijakan kwartir
    • Memberikan rekomendasi dari hasil penelitian untuk dijadikan pertimbangan sabagai acuan terhadap kebijakan kwartir
  3. Fungsi
    • Menyusun rencana pelaksanaan penelitian dan pengembangan
    • Menyusun instrumen penelitian yang berkaitan dengan kebijakan
    • Menyusun instrumen penelitian terhadap pelaksanaan program kegiatan kepramukaan
    • Menyusun instrumen penelitian dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya Gerakan Pramuka
    • Melaksanakan program penelitian
    • Memberikan rekomendasi sebagai masukan kepada kwartir

Tata Kerja

Asas Penyelenggaraan
Penyelenggaraan program penelitian dan pengembangan dilaksanakan atas dasar ilmiah, dan professional dengan mengedepankan nilai kejujuran sesuai dengan Prinsip dasar dan metode kepramukaan.
Wewenang
  1. Melaksankan berbagai penelitaian yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan dan pelkasanaan program kepramukaan
  2. Melaksanakan kerjasama suatu penelitaian dengan individual atau lembaga swadaya masyarakat dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas Gerakan Pramuka
  3. Melaksanakan surat-menyurat sesuai dengan kewenangannya
Hubungan kerja
  1. Puslibangnas dengan Kwartir Nasional
    • Puslitbangnas sebagai Pelaksana Program Kwartir Nasional di bidang Penelitaiann dan Pengembangan Kepramukaan.
  2. Puslitbangnas dengan Puslitbangda
    • Memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan penelitian dan pengembangan Puslibangda
    • Melaksanakan penelitian bersama tentang suatu yang berkaitan dengan kepramukaan di daerah
  3. Hubungan Kerja Puslibangda dangan Kwartir Daerah
    • Puslitbangda sebagai Pelaksana Program Kwartir Daerah di bidang penelitian dan pengembangan kepramukaan
Mekanisme Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
  1. Persiapan
    1. Menyiapkan administrasi penyelenggraan
    2. Membentuk tim, dan menunjukan ketua peneliti
    3. Menyiapkan proposal dan instrument penelitian
  2. Pelaksanaan
    1. Melaksanakan pengumpulan data dan informasi
    2. Mengujicobakan instrument
    3. Menganalisis hasil penelitian
  3. Evaluasi dan pelaporan
    1. Melakukan evaluasi terhadap persiapan dan pelaksanaan penelitian
    2. Menyusun laporan hasil penelitian
    3. Membuat dan menyampaikan rekomendasi terhadap hasil penelitian

Struktur Organisasi Puslitbangnas

Bagan struktur organisasi dari Puslitbangnas dapat diunduh dengan klik disini.

Satuan Karya

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8 (delapan), antara lain:

1. Saka Dirgantara

Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:
  1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
  3. Krida Jasa Kedirgantaraan

2. Saka Bhayangkara

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.
Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
  4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
Pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
  1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
  2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
  3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
  4. Subkrida SAR (Search And Rescue)

3. Saka Bahari

Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Sumberdaya Bahari
  2. Krida Jasa Bahari
  3. Krida Wisata Bahari
  4. Krida Reksa Bahari

4. Saka Bhakti Husada

Satuan karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pembinaan Saka Bhakti Husada berada dibawah naungan Gerakan Pramuka yang bekerjsama dengan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, PMI, Rumah Sakit, dan juga Lembaga Kesehatan Profesional lainnya.
Saka Bakti Husada meliputi 5 krida, yaitu :
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat
  2. Krida Bina Keluarga Sehat
  3. Krida Penanggulangan Penyakit
  4. Krida Bina Obat
  5. Krida Bina Gizi
  6. Krida Pola Hidup Bersih dan Sehat

5. Saka Kencana (Keluarga Berencana)

Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
  3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

6. Saka Taruna Bumi

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

7. Saka Wanabhakti

Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Reksa Wana
  3. Krida Bina Wana
  4. Krida Guna Wana.

8. Saka Wira Kartika

Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
  1. Krida Survival
  2. Krida Pioner
  3. Krida Mountainering
  4. Krida Navigasi Darat
  5. Krida Bintal Juang

Dewan Kerja Pramuka

  1. Dewan kerja Pramuka adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan masa depan gerakan pramuka.
  2. Dewan kerja pramuka merupakan bagian integral dari kwartir, berkedudukan sebagai badan kelengkapan kwartir yang di beri wewenang dan kepercayaan membantu kwartir menyusun kebijakan dan pengelolaan pramuka penegak dan pandega.
  3. Anggota Dewan Kerja penegak dan pandega putea/puteri dalam jajaran kwartir dipilih oleh musyawarah penegak dan pandega putra dan puteri jajaran kwartir yang bersangkutan kemudian disahkan dan dilantik oleh Ketua Kwartir yang bersangkutan. Masa bakti Dewan Kerja sama dengan masa bakti kwartirnya. Apabila Ketua Dewan Kerja Pramuka terpilih seorang putera, maka harus dipilih seorang puteri sebagai Wakil Ketua atau sebaliknya. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja Pramuka adalah ex-officio anggota kwartir/andalan.
  4. Tingkat Nasional disebut Dewan Kerja Nasional ( DKN )
    • Tingkat Daerah disebut Dewan Kerja Daerah ( DKD )
    • Tingkat Cabang disebut Dewan Kerja Cabang ( DKC )
    • Tingkat Ranting disebut Dewan Kerja Ranting ( DKR )
  5. Fungsi dan Tata kerja Dewan Kerja diatur dalam Surat Keputusan tersendiri.

Susunan Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masa Bakti Tahun 2008-2013

No Nama Jabatan
1 Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, M.P.H Ketua
2 Laksma TNI (Purn) Dr. Amoroso Katamsi, Sp.KJ,M.M Wakil Ketua
3 Mayjen TNI Hatta Syafrudin, S.H. Wakil Ketua Bidang Kepramukaan & Saka
4 Prof. DR. Jana Tjahjana Anggadiredja, M.Sc., Apt Wakil Ketua Bidang Pendidikan & Penelitian
5 Marsda TNI Eris Herryanto, M.A. Wakil Ketua Bidang Abdimas & Siaga
6 DR. P.A. Kodrat Pramudho, S.K.M., M. Kes Wakil Ketua Bidang Humas & Informatika
7 Dra. Bray. Sri Hardani Hadikusumo, M.S. Wakil Ketua Bidang Usaha & Kemitraan
8 DR. Irid F. Agoes, M.A. Wakil Ketua Bidang Internasional
9 Dr. Joedyaningsih SW, M.Sc (PH) Sekretaris Jenderal
10 Drs. H. Ramli Sairin, M.M. Bendahara
11 Abdul Rachman, S.Sos Bid. Org & Kerjasama, Urusan Org & Manajemen Anggota
12 Drs. Anang Suparman Bid. Org & Kerjasama, Urusan Org & Manajemen Anggota
13 Drs. H. Wan Abu bakar, M.S., M.Si Bid. Org & Kerjasama, Urusan Hukum & Perundang-undangan
14 Fahmi Assegaf, S.H., M.H. Bid. Org & Kerjasama, Urusan Hukum & Perundang-undangan
15 Prof. DR. Asep Warlan Yusuf, S.H., M.H. Bid. Org & Kerjasama, Urusan Hukum & Perundang-undangan
16 MZ. Iqbal, S.H., M.H. Bid. Org & Kerjasama, Urusan Hukum & Perundang-undangan
17 DR. Dr. H. Tb. Rahmat Sentika, Sp.A., MARS Bid. Org & Kerjasama, Urusan Kerjasama
18 Drs. H. Amansyah Nasution Bid. Org & Kerjasama, Urusan Kerjasama
19 Drs. H. Adang Rukiyat, M.Pd Bid. Org & Kerjasama, Urusan Kerjasama
20 dr. Adhyrusman Dault, MARS Bid. Org & Kerjasama, Urusan Kerjasama
21 Ir. Bayu Tresna Bid. Kepramukaan & Saka, Urusan Kepramukaan
22 Supriyadi Bid. Kepramukaan & Saka, Urusan Kepramukaan
23 Amos Asmuruf, S.H. Bid. Kepramukaan & Saka, Urusan Kepramukaan
24 Drs. H. HS. Poernoto, M.M. Bid. Kepramukaan & Saka, Urusan Kepramukaan
25 Dra. Hj. Wartati Djamin Bid. Kepramukaan & Saka, Urusan Saka
26 Kol. Hj. Febriana Wazly, SMIP., S.Sos., M.A.P. Bid. Kepramukaan & Saka, Urusan Saka
27 Abdul Haris Syahril, S.Pd., M.Si. Bid. Kepramukaan & Saka, Urusan Saka
28 RTS. Ledyanita, S.P.T. Bid. Kepramukaan & Saka, Urusan Saka
29 Dra. Susi Yuliati, M.Sc. Bid. Pendidikan & Penelitian, Urusan Pendidikan & Penelitian
30 DR. Lena Nuryanti, M.Pd. Bid. Pendidikan & Penelitian, Urusan Pendidikan & Penelitian
31 Drs. Suyahman, M.Si., M.H. Bid. Pendidikan & Penelitian, Urusan Pendidikan & Penelitian
32 Drs. Farid Wajdi, M.Pd., M.M. Bid. Pendidikan & Penelitian, Urusan Pendidikan & Penelitian
33 DR. Maryati Soetiono, M.S. Bid. Pendidikan & Penelitian, Urusan Penelitian & Pengembangan
34 Ir. Handry RD Amanupunyo, M.P. Bid. Pendidikan & Penelitian, Urusan Penelitian & Pengembangan
35 DR. Dr. Trihono, M.Kes Bid. Pendidikan & Penelitian, Urusan Penelitian & Pengembangan
36 dr. Bayu Rahadian, Sp.KJ. Bid. Pendidikan & Penelitian, Urusan Penelitian & Pengembangan
37 AKBP. Dra. Hj. Sri Sarjiati Hartini Bid. Abdimas & Siaga Bencana, Urusan Pramuka Peduli
38 H. Dian Yahya Bid. Abdimas & Siaga Bencana, Urusan Pramuka Peduli
39 Dra. Hj. Evi Sudarmadi Bid. Abdimas & Siaga Bencana, Urusan Pramuka Peduli
40 Dra. Hj. Uhra Lamarauna, M.Si. Bid. Abdimas & Siaga Bencana, Urusan Pramuka Peduli
41 dr. R. Bambang Sardjono, M.P.H. Bid. Abdimas & Siaga Bencana, Urusan Siaga Bencana
42 Ir. Adi Pamungkas, S.E., M.M. Bid. Abdimas & Siaga Bencana, Urusan Siaga Bencana
43 A. Rahman D. Bid. Abdimas & Siaga Bencana, Urusan Siaga Bencana
44 Drs. H. Moch. Muchtar, M.Si., M.G. Bid. Abdimas & Siaga Bencana, Urusan Siaga Bencana
45 Bertold DH Sinaulan Bid. Humas & Informatika, Urusan Humas
46 Ir. Rini Palupi Hartomo Bid. Humas & Informatika, Urusan Humas
47 Soepari Oetomo Singoputu, S.H., M.H., M.Sc. Bid. Humas & Informatika, Urusan Humas
48 Drs. Untung Widianto, M. Si. Bid. Humas & Informatika, Urusan Humas
49 Ir. Ahmad Hadi Hardilani, S.S., S.Hum., MT Bid. Humas & Informatika, Urusan Informatika
50 Ir. Dicky Suryadi, Dipp.En.Tech., M.T. Bid. Humas & Informatika, Urusan Informatika
51 Jack Fidel Bid. Humas & Informatika, Urusan Informatika
52 Ir. Tato Wahyu, M.M. Bid. Humas & Informatika, Urusan Informatika
53 Faizal Iskandar Motik, S.H. Bid. Usaha & Kemitraan, Urusan Usaha & Kemitraan
54 Syarifuddin Arief, S.H., M.M. Bid. Usaha & Kemitraan, Urusan Usaha & Kemitraan
55 Drs. Melkianus Adoe, S.H. Bid. Usaha & Kemitraan, Urusan Usaha & Kemitraan
56 Drs. Achmad Rusdi Bid. Hub. Internasional, Urusan Hub. Internasional
57 Dr. H. Noer Bahry Noor, M.Sc. Bid. Hub. Internasional, Urusan Hub. Internasional
58 Drs. Brata Tryana Hardjosubroto Bid. Hub. Internasional, Urusan Hub. Internasional
59 Fachry Sulaiman, S.H. Bid. Hub. Internasional, Urusan Hub. Internasional
60 Dra. Hj. Ida Farida Urusan Administrasi & Umum
61 Dra. Sofiati Aswin Urusan Administrasi & Umum
62 DR. Drs. H. Nana Mulyana, M.Kes Urusan Administrasi & Umum
63 Tanti Siswati, S.K.M., M.Kes Urusan Administrasi & Umum
64 Julieta DX Atururi Urusan Administrasi & Umum
65 Sudjari Urusan Administrasi & Umum
66 Pramu Risanto, S.T. Urusan Administrasi & Umum
67 Ir. Agus Wahyudi, M.M. Urusan Administrasi & Umum
68 Letkol. Kes. Drs. Tarmizi Mustafa Urusan Administrasi & Umum
69 Irjen Pol. Drs. Rubani Pranoto Pimpinan Saka Bhayangkara
70 Laksma TNI Suharso Riyadi Pimpinan Saka Bahari
71 Marsma TNI Ir. Aridjanto Masri Pimpinan Saka Dirgantara
72 Dr. Ir. Ato Suprapto, M.S. Pimpinan Saka Taruna Bumi
73 Ir. I Made Subadia Gelgel, M.Sc Pimpinan Saka Wanabakti
74 Drs. Pranyoto, M.Sc. Pimpinan Saka Kencana
75 Dr. Budihardja, D.T., M.H., M.P.H. Pimpinan Saka Bakti Husada
76 Mayjen TNI Karsadi Pimpinan Saka Wira Kartika
77 Syarifah Alawiyah Ketua Dewan Kerja Nasional
78 Wahyudi Sukarno Wakil Ketua Dewan Kerja Nasional
79 Prof. Dr. Marlis Rahman Koordinator Wilayah I (Sumatera)
80 Drs. Yudi Suyoto, M.M. Koordinator Wilayah II (Jawa)
81 Dr. H. Soekardi, M.Pd. Koordinator Wilayah II (Jawa)
82 Drs. Piet Wayan Lamun Koordinator Wilayah III (Bali dan Nusa Tenggara)
83 Nuryanto, S.H. Koordinator Wilayah III (Bali dan Nusa Tenggara)
84 H. Suriyadi MS, S.Sos., M.Si Koordinator Wilayah IV (Kalimantan)
85 Drs. H. Dahry Koordinator Wilayah IV (Kalimantan)
86 Drs. H. Abdullah Paneo, M.B.A. Koordinator Wilayah V (Sulawesi)
87 Sulwan Pusadan, S.H., M.H. Koordinator Wilayah V (Sulawesi)
88 Editha Rahaded, S.Sos., M.H. Koordinator Wilayah VI (Maluku dan Papua)
89 H. Ridwan Dero, S.H. Koordinator Wilayah VI (Maluku dan Papua)

Jambore

Jambore Nasional IX Tahun 2011

Logo Jamnas IX 2011
Logo Jamnas IX 2011
Jambore Pramuka Penggalang adalah kegiatan rekreasi edukatif di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar Pramuka Penggalang sebagai sarana pembinaan Pramuka Penggalang yang menitikberatkan pada pengembangan diri peserta yang terdiri atas bidang mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Jambore Nasional diselenggarakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka setiap 5 (lima) tahun sekali dan merupakan tugas Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebagai amanat Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka dalam rangka upaya pencapaian tujuan Gerakan Pramuka.
Jambore Nasional I dilaksanakan di Situ Baru, Jakarta tahun 1973, Jambore Nasional II dilaksanakan di Sibolangit, Sumatera Utara tahun 1977, Jambore Nasional III (1981), IV (1986), V (1991), dan VI (1996) dilaksanakan di Cibubur, Jakarta, Jambore Nasional VII dilaksanakan di Baturaden, Jawa Tengah tahun 2001, Jambore Nasional VIII dilaksanakan di Jatinangor, Jawa Barat, dan Jambore Nasonal IX akan dilaksanakan di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan tahun 2011.
Maskot Jamnas 2011
Maskot Jamnas IX 2011
Jambore Nasional 2011 diselenggarakan untuk menumbuhkan rasa kebangsaan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika serta berupaya mewujudkan manusia Indonesia yang memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berjiwa Pancasila.
Hal-hal yang terkait dengan kegiatan ini akan ditampilkan tautnya pada halaman ini, meliputi antara lain Petunjuk Pelaksanaan dan Berita-berita seputar Jambore.
.

Petunjuk Pelaksanaan

Sekilas Gerakan Pramuka

VISI, MISI DAN STRATEGI GERAKAN PRAMUKA

Visi:

“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah kaum muda”

Misi:

  1. Mempramukakan kaum muda
  2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq)
  3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara
  4. Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan

Strategi:

  1. Meningkatkan jumlah dan mutu satuan pendidikan keparamukaan
  2. Meningkatkan jumlah dan mutu peserta didik
  3. Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik
  4. Memperbarui kurikulum pendidikan kepramukaan
  5. Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan
  6. Memantapkan organisasi, sitem manajemen, dan sumber daya
  7. Meningkatkan pelaksanaan pelbagai program Gerakan Pramuka

Tujuan Kepramukaan

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
  1. Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
  2. Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
  3. Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.

Prinsip Dasar Kepramukaan

Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
  1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
  3. Peduli terhadap dirinya pribadi
  4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka

Metode Kepramukaan

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
  1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
  2. Belajar sambil melakukan
  3. Sistem berkelompok
  4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
  5. Kegiatan di alam terbuka
  6. Sistem tanda kecakapan
  7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
  8. Kiasan Dasar

Lambang

Lambang Pramuka
Lambang Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka
  • Gerakan Pramuka berlambangkan: Gambar silhouette TUNAS KELAPA
  • Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka
    1. Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru.
      Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
    2. Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
      Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
    3. Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
      Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaiaman juga.
    4. Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohan yang tertinggi di Indonesia.
      Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
    5. Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah.
      Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
    6. Kelapa/nyiur adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga akarnya.
      Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
  • Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian
  • Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji-panji Gerakan Pramuka yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.
  • Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam tanda-tanda, bendera, papan nama, dsb. diatur dalam Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.
  • Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundangan-undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Hak Patent tuliasan PRAMUKA.